Welcome ..

Welcome ..

Tuesday, December 1, 2009

Stres Pada Orang Optimis dan Pesimis

Nilai ulangan lo ancur? gmna ga stres?? .. huh! ..

Perbedaan sifat individu ternyata mempengaruhi reaksi mereka terhadap stres yang dialami. Orang yang bersifat optimistis lebih mudah beradaptasi secara fisik maupun psikis terhadap stres dibanding mereka yang pesimistis.

Menurut para ahli ..

Menurut Camille B Wortman dan kawan-kawan dalam buku Psychology, hal itu terjadi karena ada
perbedaan kepribadian. Para ahli telah menelusuri bahwa dimensi kepribadian yang tampaknya berkaitan dengan stres dan penyakit yang ditimbulkan oleh stres, adalah sifat optimistis dan pesimistis yang dimiliki seseorang.

Observasi nya juga ada ..

Dalam penelitian yang dilakukan pada kalangan pelajar misalnya, mereka yang optimistis dan memiliki nilai ujian tinggi ternyata lebih sedikit yang mengalami gejala penyakit seperti sakit kepala dan sakit perut, dibandingkan dengan mahasiswa yang nilainya rendah.

Penelitian lain pun membuktikan bahwa pelajar yang pesimistis ternyata dua kali lebih banyak yang mengalami berbagai sakit infeksi dan mengunjungi dokter dua kali lebih sering ketimbang mahasiswa yang optimistis. Maka disimpulkan baru-baru ini oleh para ahli bahwa "individu yang optimistis cenderung lebih mudah beradaptasi secara fisik maupun psikis terhadap stres".

Trus gw jga pernah baca (denger) tau ajalah pkonya .. ada orang kena strooke .. terus dokter udh ngevonis tu org lumpuh permanent .. tapi org tsb tetep smgt .. dan dia yakin bahwa suatu saat dia pasti akan sembuh .. beberapa waktu kmudian setelah org tsb menjalankan terapi" .. karena jiwa optimisnya .. akhirnya orang tersebut kembali normal .. nah .. dari beberapa fakta yang ada tersebut .. dapat kita simpulkan bahwa .. "Reaksi seseorang dalam menyikapi suatu hambatan akan berpengaruh pada kehidupan org tersebut"

Ciri Yang Dikenali
Terus, gmna kita tau bisa tw klo kita itu org yg optimis atw pesimis? Menurut Worthman dan kawan-kawan, ciri-cirinya dapat diketahui dari bagaimana orang tersebut bereaksi terhadap suatu masalah.

Orang yang pesimistis cenderung untuk menyalahkan diri sendiri jika terjadi masalah yang buruk. Misalnya dia berkata, "Ini kesalahan saya." Biasanya mereka juga berlebihan menyimpulkan masalah tersebut, dengan berkata, Masalah ini nggak akan pernah selesai," dan, "Semua ikut kacau jadinya."

Bahkan menurut Wortman, orang yang pesimistis lantas mengaitkan peristiwa
kecil di masa lalu dan dianggapnya sebagai ancaman terhadap kemampuannya
untuk menghadapi masalah hari ini.

Sebaliknya, orang yang bersifat optimistis cenderung mengaitkan kejadian yang buruk dengan faktor di luar dirinya, dan biasanya hanya bersifat terbatas serta sementara. "Itu bukan kesalahan saya," begitu biasanya mereka berkata, atau, "Ini tidak boleh terjadi lagi," dan juga, "Ini bukan akhir dunia." Mereka yakin bahwa hal-hal yang baik akan terjadi pada mereka dan bahwa mereka akan mampu mengatasi apa pun masalah yang bakal terjadi.

Well .. apakah lw termasuk org optimis ataw pesimis? .. choose the better aja lah .. yo lah mulai skrg jdilah org optimis .. karena klw kita optimis .. bayar rumah sakitnya dikit cz kita kan jdi jarang sakit .. >.<

Referensi : www.gayahidupsehatonline.com

No comments:

Post a Comment